Katanyanews.id_Nasional | Lonjakan harga kelapa belakangan ini mengalami kenaikan di dalam negeri disebabkan karena besarnya ekspor kelapa butir yang mencapai 71.077 Ton dalam 2 bulan belakangan ini ke beberapa negara seperti Vietnam, Thailand dan yang terbesar adalah China berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hal ini mendapat sorotan dari Denni Fauzi selaku Ketua Umum Asosiasi Briket Kelapa Nusantara ( ASBRINTARA )
Denni Fauzi mengatakan, "kami sebagai pelaku usaha salah satu turunan kelapa sangat mengkhawatirkan hal ini khususnya di dalam industri arang briket kelapa karena banyaknya produsen briket stop produksi. Ketersediaan kelapa menjadi faktor penting untuk berjalannya produksi briket arang kelapa di Indonesia" ungkapnya
"Produsen briket kelapa dalam negeri yang sebagian besar ada di pulau jawa sekarang sangat sulit mendapatkan bahan baku arang kelapa sehingga banyak dari produsen mencapai 60% berhenti produksi karena tidak mendapatkan bahan baku, kalaupun ada itu sudah sangat mahal sekali. Kita semua bisa hitung dampak dari ini berapa jumlah orang yang akan kehilangan pekerjaannya, apalagi ditambah kondisi ekonomi kita tidak baik – baik saja, dan kami yakin faktor terbesar bahan baku langka di karenakan ekspor kelapa butir berlebihan membuat banyak sekali dari kami yang stop produksi". tegasnya
Beliau juga mengatakan ekspor kelapa butir ini merupakan bentuk bahwa pemerintah tidak mendukung agenda nasional terkait hilirasi yang bertujuan meningkatkan pendapatan nasional, mengurangi ketergantungan bahan mentah dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Ketua Umum ASBRINTARA juga mengatakan, Kami sebagai produsen arang briket kelapa ekspor, sangat kecewa dengan adanya hal ini karena kami sudah berjuang untuk mewujudkan dan mensukseskan agenda nasional terkait hilirisasi dan kami juga tidak bisa bayangkan kalau masalah ini tidak segera di selesaikan dengan cepat akan berdampak luar biasa pada seluruh produsen kelapa dan turunannya di dalam negeri
"Saya tidak tau ini ironis atau lucu, karena Indonesia dengan Perkebunan kelapa terluas di Dunia mengalami krisis kelapa di dalam negeri, ibarat kelaparan di lumbung padi." Tambahnya
Maka dari itu semua, ASBRINTARA mendesak pemerintah khususnya Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kertasasmita, Menteri Perdagangan Bapak Budi Santoso dan Menko Perekonomian Bapak Airlangga mengambil Langkah moratorium sementara sambil merancang regulasi yang dapat mengakomodir kita semua dari petani sampai pelaku industri.
#airlanggahartanto #asbrintara #eksporkelapa